Manajemen
Sumber Daya Manusia
adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan
kerja tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan, individu dan
masyarakat
Fungsi
Manajemen :
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengendalian
Fungsi
Operasional :
Pengadaan
Pengembangan
Pemberian balas jasa
Pengintegrasian
Pemeliharaan
Pemutusan hubungan kerja
Peranan
dalam pencapaian tujuan :
Tujuan perusahaan
Tujuan individu
Tujuan masyarakat
PENDEKATAN MSDM
Aliran Pemikiran Manajemen |
Pendekatan MSDM |
Klasik : Manajemen Ilmiah
Neo
Klasik : Hubungan Manusiawi / Perilaku
Modern
: Sistem Sosial
|
MekanisPaternalistik
Kontingensi
/ Situasional
|
Tingkat Perputaran Tenaga Kerja (Labor Turn Over Rate)
Tingkat keluar masuknya karyawan dalam
perusahaan
Penyebab karyawan keluar dari perusahaan :
pensiun
meninggal dunia
dipecat
pemindahan
pengunduran diri
Akibatnya :
·
peningkatan biaya pengadaan, pengembangan, biaya
produksi per unit
·
tingkat kecelakaan meningkat
·
produksi tertunda
·
pemborosan à kerja lembur
Perhitungan tingkat perputaran tenaga kerja :
1. Accession
rate (tambahan tenaga kerja)
2. Separation
rate (pemutusan tenaga kerja)
3. Replacement
rate (pertukaran tenaga kerja)
Work force = Work load + Absence + Turn over
|
Recruitment (Penarikan Tenaga Kerja)
Merupakan proses mencari tenaga kerja
Sumber Tenaga Kerja :
1. Intern
(sumber dari dalam perusahaan)
Beberapa aspek positif :
·
Mendorong transfer dan promosi
·
Menaikkan moral kerja
·
Ada informasi
yang lengkap tentang karyawan
2. Ekstern
(sumber dari luar perusahaan)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan :
·
Memasang iklan
·
Mencari di Disnaker
·
Rekomendasi dari
karyawan
·
Sekolah / Perguruan tinggi
·
Serikat Pekerja
·
Pelamar kebetulan
·
Family system
·
Leasing (pinjam sementara)
Seleksi
Memilih sesuai dengan yang dikehendaki melalui suatu
proses
Proses mengambil keputusan untuk menerima atau menolak
calon tenaga kerja
menerima à proses
positif
menolak à proses
negatif
kegiatan yang paling rawan/kritis bagi perusahaan oleh
karena itu perlu ketat, cermat, dan waspada karena :
·
kesuksesan perusahaan tergantung produktivitas para
karyawannya
·
harus dipilih yang terbaik
·
pemilihan yang tepat dapat menghemat biaya dan waktu
·
memperoleh calon yang mempunyai kesempatan lebih
banyak dalam pengembangannya
Tujuan proses seleksi :
Memperoleh calon karyawan yang secara
optimal memiliki kualifikasi yang dituntut oleh persyaratan pekerjaan
(spesifikasi pekerjaan) sehingga ia akan menyumbangkan prestasi yang memuaskan dalam
pekerjaannya
Pelaksanaan seleksi :
Terdapat empat unsur utama dalam proses
seleksi :
Ciri pribadi
|
spesifikasi pekerjaan
|
Alat-alat seleksi
|
formulir
test
wawancara
pemeriksaan kesehatan
|
Pejabat seleksi
|
satu orang
team
|
Calon tenaga kerja
|
hasil dari rekrut
|
Jenis test dalam seleksi :
1. Untuk
mengetahui kemampuan calon saat ini (current ability)
2. Untuk
memperkirakan tingkah laku masa yang akan datang (psikologi) :
·
Intelligence test (test kecerdasan / kemampuan mental)
·
Aptitude test ( test bakat)
·
Achievement test (tes prestasi)
·
Interest test (test minat)
·
Personality test (test kepribadian)
Induksi / Orientasi
Program untuk membantu karyawan baru menyesuaikan diri
dengan lingkungan kerja
Tujuan :
·
Memperkenalkan perusahaan kepada karyawan baru,
seperti : tujuan perusahaan, struktur organisasi, pejabat, teman sekerja,
kebijakan, prosedur
·
Menanamkan kesadaran agar turut berperan dan terlibat
dalam perusahaan
·
Memberi kesempatan bagi karyawan untuk bertanya
·
Pengarahan dasar yang diperlukan untuk sukses
·
Memperkenalkan berbagai fasilitas fisik
Tiga informasi pokok dalam program orientasi :
1. Tinjauan
menyeluruh tentang perusahaan
2. Berbagai
peraturan penting dalam kerja
3. Berbagai keuntungan
yang diperoleh dari perusahaan
FUNGSI PELATIHAN & PENGEMBANGAN
Pelatihan (training) :
suatu proses pendidikan jangka pendek
bagi karyawan operasional untuk memperoleh ketrampilan teknis operasional
Pengembangan (development) :
suatu
proses pendidikan jangka panjang bagi karyawan manajerial untuk memperoleh
penguasaan konsep-konsep dan teori-teori
Tanpa pelatihan dan pengembangan : coba-coba,
biaya lebih besar
Dengan pelatihan dan pengembangan : akan lebih
efisien dan sistematis
Pentingnya pelatihan dan pengembangan :
1. Menaikan produktivitas
2. Menaikan moral kerja
3. Mengurangi pengawasan
4. Menurunkan tingkat kecelakaan kerja
5. Menaikan stabilitas dan flesibilitas
6. Menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
Skema tujuan dan metode pelatihan dan pengembangan
karyawan:
Tujuan
|
Sifat Pengembangan
|
Proses Pengembangan
|
Metode
|
Memperbaiki tingkat efektivitas kegiatan karyawan dalam mencapai hasil
yang telah ditetapkan
|
o Pengembangan
pengetahuan
o Pengembangan
ketrampilan
o Pengembangan sikap
|
o Intelektualitas
o Latihan / Praktek
o Sikap / sifat
emosional
|
sekolah, kuliah, ceramah, audiovisual, programmed instruction.
Diskusi kasus, game, role playing.
Game, sensitivity training.
|
Tujuan akhir pelatihan dan pengembangan adalah tercapainya
sasaran organisasi.
Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu
alat manajemen untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sumber daya
manusia.
Yang bertanggung jawab adalah Direktur Pelatihan
dan Pengembangan (tergantung struktur organisasi)
Syarat-syaratnya:
1. Seorang ahli belajar àpaham
proses belajar yang efektif
2. Ahli analis sistem organisasi
3. Ahli komunikasi
4. Konsultan bagi organisasinya
5. Seorang administrator
Pelatihan
Meliputi :
o Bidang operasi teknis dan mekanis
o Untuk karyawan non managerial
o Jangka pendek
o Berdasar tuntutan pekerjaan yang ada sekarang
Ditujukan untuk kelompok karyawan yang belum
mampu:
o Karyawan baru
o Karyawan lama yang prestasinya belum memuaskan
Analisis kebutuhan akan pelatihan :
1. Standar pekerjaan dan standar orang à analisis pekerjaan
2. Membandingkan antara prestasi nyata dengan standar
3. Evaluasi terhadap bagian/ unit yang perstasinya di bawah standar
Tanda-tanda adanya kebutuhan training :
1. Standar kerja tidak terpenuhi
2. Kecelakan kerja
3. Terlampau banyak barang afkiran
4. Terlampau sering perlu direparasi
5. Turn over tenaga kerja tinggi
6. Jadwal tidak terpenuhi
Selain melalui analisis kebutuhan dapat juga
dilakukan karena:
1. Permintaan pihak manajemen
2. Wawancara atau observasi
3. Penilaian prestasi kerja
Training (pelatihan) adalah proses pendidikan/
proses belajar sehingga dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan
prinsip-prinsip belajar:
1. Motivasi : semakin dimotivasi semakin mudah dan cepat dipelajari
2. Progress Report (laporan kemajuan)
3. Re inforcement (hadiah / hukuman)
4. Praktek
5. Perbedaan individual
6. Learning plateau
7. Peserta dan pelatih à
kemampuan dan kemauan
8. Metode yang sesuai
Metode pelatihan :
1. On the job training (training dalam pekerjaan)
·
Tanggung jawab pada supervisor
(mandor) à
bertindak sebagai pelatih
·
Banyak digunakan perusahaan
karena:
o Pekerjaan dapat dipelajari dalam waktu singkat
o Sederhana à tidak
perlu staf khusus dan hemat
o Peserta dihadapkan pada situasi yang sesungguhnya
2. Training di dalam kelas
·
tanggung jawab pada staf bagian
training
·
dilakukan jika training yang
dilakukan melampaui kemampuan manager garis
·
keuntungannya :
spesialisasi dan peserta
dapat maju sesuai kemampuannya
·
kerugiannya :
peserta
dihadapkan pada keadaan yang tidak senyatanya (artifisial) sehingga perlu waktu
untuk penyesuaian
3. Program Apprenticeship (magang)
· untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang relatif tinggi
· menggabungkan kedua metode diatas
4. Kursus – kursus khusus
·
programmed learning à belajar sendiri
Menilai keberhasilan training :
1. Refleksi peserta à questioner
2. Hasil belajar à test
3. Tingkah laku à pengamatan
4. Prestasi kerja à output
Pengembangan
Pengembangan manager penting karena:
1. PD II menyebabkan kekurangan tenaga manager
2. Setelah PD II terjadi peningkatan produksi dan expansi
3. Pekerjaan manager saat ini kompleks
Prinsip-prinsip pokok pengembangan :
1. Pengembangan manager adalah pengembangan diri sendiri
2. Sehingga harus didasarkan perbedaan individu
3. Proses pengembangan jangka panjang à pendidikan
4. Atasan mempunyai peran penting yang dapat mempengaruhi perkembangan manager
Metode:
1. Kuliah, sekolah, ceramah
2. Diskusi
3. Kasus
4. Rotasi, panitia, proyek khusus
Penilaian Prestasi Kerja
(Performance Appraisal)
Apa perlunya menilai prestasi kerja karyawan ?
1. Untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan
Hasil pekerjaan : standar
2. Untuk mengetahui keadaan diri karyawan sendiri
Sikap, watak, kekuatan,
kelemahannya
(prestasi positif ---
motivasi meningkat)
3. Untuk mengetahui potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut
Siapa yang melakukan penilaian ?
·
Atasan langsung kemudian diperiksa
oleh atasan penilai
·
Teman sekerja
·
Panitia
·
Diri sendiri
Sifat penilaian prestasi kerja :
·
Formal à satu atau dua kali per tahun
·
Informal à setiap hari
Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam hal :
·
Promosi (kenaikan
pangkat/tingkat)
·
Mutasi / transfer (pemindahan
pekerjaan)
·
Demosi (penurunan pangkat)
·
Pemberhentian
·
Program pelatihan
Penilaian prestasi kerja harus obyektif :
Menggunakan dasar
standar kualitas dan kuantitas pekerjaan
standar pekerjaan :
prestasi kerja à
penilaian prestasi kerja à umpan
balik
Metode penilaian :
1. Metode Ranking
Karyawan diurutkan dari
yang paling produktif s/d yang paling tidak produktif
Misalnya dibagi dengan
klasifikasi :
Baik
Di atas rata-rata
Rata-rata
Di bawah rata-rata
Jelek
Untuk
penentuan jumlah dengan menggunakan distribusi normal
Kelemahan : sulit
membandingkan, distribusi, dipaksakan
2. Metode checklist
Menggunakan daftar
periksa, misalnya :
Kualitas pekerjaan
Kuantitas pekerjaan
Pengawasan yang
diperlukan
Kehadiran
Kelemahan : sukar
diterapkan dengan tepat apabila
·
ada perbedaan dalam pekerjaan
yang dinilai, standar penilaian, keahlian yang diperlukan, pengalaman yang
diperlukan
·
ada karyawan lama dan karyawan
baru
3. Menggabungkan kedua metode di atas
4. Metode uraian
Beberapa kesalahan dalam penilaian :
1. Penilai dipengaruhi oleh sifat yang menonjol (baik/jelek) dari bawahan yang
dinilai
2. Penilai menilai orangnya (ras, jenis kelamin, umur) bukan pekerjaannya.
Orang yang disenangi akan memperoleh nilai yang tinggi
3. Penilai memberi nilai tengah kepada semua bawahan
4. Penilai membandingkan orangnya. Tidak menggunakan standar
5. Penilai menilai jabatan, bukan hasil kerja. Semakin tinggi jabatan semakin
tinggi nilai
6. Penilai dipengaruhi oleh tujuan penilaian. Untuk kebutuhan promosi, nilai
tinggi. Untuk kebutuhan training, nilai rendah
7. Standar pekerjaan tidak jelas
Best Casinos in the world with Video Poker - DrmCD
BalasHapusWhat are the 삼척 출장안마 most popular video poker machines in the world? 순천 출장마사지 In addition, casino-style games have 하남 출장샵 been 제주 출장마사지 developed and 충청북도 출장샵 the most played casino games